Pencegahan
Pada
umumnya timbulnya eklamsia dapat dicegah atau frekuensinya dapat dikurangi.
Usaha – usaha untuk menurunkan frekuensi eklamsia adalah :
1)
Meningkatkan jumlah balai pemeriksaan antenatal dan mengusahakan agar semua
wanita hamil memeriksakan diri sejak hamil muda.
2)
Mencari pada tiap pemeriksaan tanda-tanda pre eklamsia dan megobatinya segera
bila ditemukan
3)
Mengakhiri kehamilan sedapat dapatnya pada kehamilan 37 minggu ke atas apabila
dirawat tanda – tanda pre eklamsia tidak juga dapat hilang. (Rukiyah, 2010)
12. Komplikasi
Komplikasi terberat adalah kematian
ibu dan janin. Komplikasi dibawah
ini yang bisa terjadi pada pre eklamsia dan eklamsia (Rukiyah, 2010) :
1) Solusio
Plasenta
Komplikasi ini terjadi pada ibu yang
menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada pre eklamsia
2)
Hipofibrinogenemia
Biasanya terjadi pada pre eklamsia
berat. Oleh karena itu dianjurkan untuk pemeriksaan kadar fibrinogen secara
berkala.
3) Hemolisis
Penderita dengan PEB kadang – kadang
menunjukkan gejala klinik hemolisis yang dikenel dengan ikterus. Belum
diketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel hati atau destruksi
sel darh merah. Nekrosis periportal hati yang sering ditemukan pada autopsy
penderita eklamsia dapat menerangkan ikterus tersebut.
Komplikasi ini merupakan penyebab
utama kematian maternal penderita eklamsia.
5) Kelainan Mata
Kehilangan penglihatan untuk
sementara yang berlangsung sampai seminggu dapat terjadi. Perdarahan kadang –
kadang terjadi pada retina. Hal ini merupakan tanda gawat akan terjadi
apopleksia serebri.
6) Edema Paru –
Paru
Paru – paru menunjukkan berbagai
tingkat edema dan perubahan karena bronkopnemonia sebagai akibat aspirasi.
Kadang – kadang ditemukan abses paru – paru.
7) Nekrosis Hati
Nekrosis periportal hati pada pre
eklamsia/eklamsia merupakan akibat vasopasme
arteriole umum. Kelainan ini diduga khas untuk eklamsia, tetapi juga dapat
terjadi pada penyakit lain. Kerusakan sel – sel hati dapat diketahui dengan
pemeriksaan faal hati, terutama penentuan enzim–enzimnya.
8) Sindroma HELLP (Haemolisys elevated liver
enzymes dan low palatelet)
Merupakan sindrom kumpulan gejala
klinis berupa gangguan fungsi hati, hepatoselular (peningkatan enzim hati [SGOT,SGPT], gejala subyektif [cepat lelah, mual, muntah, nyeri
epigastrium]). Hemolisis akibat kerusakan membrane eritrosit oleh radiakl bebas
asam lemak jenuh dan tak jenuh. Trombositopenia (,150.000/cc), agregasi (adhesi
trombosit did inding vaskuler), kerusakan tromboksan (vasokonstriktor kuat), lisosom.
9) Kelainan Ginjal
Kelainan ini berupa endoteliosis
glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel endothelial tubulus ginjal tanpa
kelainan struktur yang lainnya. Kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria
samapi gagal ginjal.
10) Komplikasi Lain
Lidah tergigit, trauma dan fraktur
karena jatuh akibat kejang – kejang pneumoni aspirasi dan DIC (disseminated intravascular coagulation)
11) Pada Janin
Menurut Rukiyah (2010), komplikasi
pre eklamsia pada janin adalah :
Janin yang dikandung ibu hamil pre
eklamsia akan hidup dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen dibawah normal.
Keadaan ini bisa terjadi karena pembuluh darh yang menyalurkan darah ke
plasenta menyempit, karena buruknya nutrisi pertumbuhan janin akan terhambat
sehingga akan terjadi bayi dengan berat lahir rendah. Bisa juga janin
dilahirkan kurang bulan (prematuritas), komplikasi lanjut dari prematuritas
adalh keterlambatan belajar, epilepsy, serebral palsy, dan masalah pada
pendengaran dan penglihatan, bayi saat dilahirkan asfiksia, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adsence. 2012. http://www.jurnalskripsi.net/hubungan-paritas-dan-usia-ibu-dengan-kejadian-pre-eklampsia-berat-peb/2012/4873/
(Diakses tanggal 06 April 2012 )
2. Angsar, 2008 http://www.google.com
(Diakses tanggal 06 April 2012)
3. Arikunto, Suharsini.2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Rineka Cipta
4. Bobak, Lowdermik, jansen. 2004. Buku
Ajar keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
5. Boyle, Maureen. 2007. Buku Saku
Bidan Kedaruratan Dalam Persalinan. Jakarta: EGC
6. Chapman, Vicky. 2006. Asuhan
Kebidanan Persalinan Dan Kelahiran. Jakarta: EGC
7. Cuningham, F. Gary.Dkk. 2005.
Obstetri Williams. Jakarta : EGC
8. Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Riset
Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:Salemba Medika
9. Manuaba, Candradinata.. 2008 . Gawat
Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Social Untuk Profesi Bidan.
Jakarta : EGC
10. Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
11. Mochtar, rustam. 2007. Sinopsis
Obstetri. Jakarta : EGC
12. Notoatmodjo,Soekidjo. 2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
13. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
14. Rozikhan.2007. http://www.google.com
(Diakses tanggal 06 April 2012 )
15. Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan
Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika
16. Suyanto dan Ummi Salamah. 2009.
Riset Kebidanan Metodologi Dan Aplikasi. Jogjakarta:Mitra Cendekia
17. Woro, Dyah. 2012. http://alumni.unair.ac.id/detail.php?id=59119&faktas
=Kedokteran (Diakses tanggal 03 April 2012 )
18. Winkjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
19. Yeyeh, Rukiyah. 2010. Asuhan
Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta: CV Trans Info Media
No comments:
Post a Comment